Ani Norita
SMPN 23 Muaro Jambi
Sungai
Gelam, merupakan desa yang
perlu diperkenalkan kepada masyarakat, baik masyarakat Provinsi Jambi maupun Indonesia. Desa ini kaya akan
sumber daya alam, baik hayati maupun non hayati. Kekayaan
alam hayati yang ada di sini, seperti hutan yang menghasilkan berbagai macam
kayu gelam, medang, maupun rotan. Kekayaan
alam non hayati, seperti: minyak bumi, gas, dan batu bara yang kesemuanya ini berasal
dari desa Sungai Gelam yang belum dikenal oleh masyarakat luas.
Di
Sungai Gelam juga banyak fauna yang terkenal. Bahkan Desa Sungai Gelam
ini pernah heboh dan gempar dikarenakan
marahnya si raja hutan (Harimau) yang merasa habitat mereka diganggu oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab dengan melakukan penebangan hutan secara liar untuk
kepentingan pribadi maupun perusahaan secara illegal. Mereka juga terlalu
berani menangkap si raja
hutan tersebut untuk dijual ke daerah
lain agar mendapat keuntungan yang besar.
Biasanya dengan cara menjual kulitnya. Inilah faktor yang
membuat si raja
hutan tersebut mengamuk dan menerkam hingga merobek-robek si pelaku hingga meninggal
dunia.
Kejadian
tersebut berlangsung tidak sehari, dua hari, akan tetapi hingga beberapa bulan. Hampir tiap minggu
penulis bersama reka-rekan guru,
siswa dan masyarakat sekitar sekolah menyaksikan mobil ambulan membawa korban
keganasan raja hutan melewati jalan depan gedung sekolah kami. Sungguh kejadian yang
miris sekali dan sangat menakutkan bagi warga dan masyarakat Sungai Gelam.
Bahkan
suatu ketika juga pernah di tempat sekitar kediaman masyarakat. yaitu di Simpang Buper (Bumi Perkemahan) telah
berkeliaran seekor induk si raja
hutan di jalan
raya. Ia berjalan sambil melihat
ke kiri ke kanan yang menurut
cerita warga setempat siraja hutan tersebut mencari anaknya yang sengaja ditangkap
oleh si penebang
liar.
Selama
kejadian yang mencekam tersebut penulis dan rekan- rekan di sekolah selalu
mengawasi. Kami pun
berpesan kepada para siswa
untuk selalu berhati-hati
dan hanya diperbolehkan jam istirahat bermain di depan kelas dan sekitarnya, karena sekolah kami
pada waktu itu belum dipagar.
Selain hal yang menyeramkan seperti di atas, Desa
Sungai Gelam juga memiliki
hamparan perkebunan sawit, perkebunan
karet, baik
yang milik pribadi maupun milik perusahaan, ada batu bara, tempat penambangan
minyak bumi dan gas. Selain itu dia juga memiliki
tempat yang layak untuk
dikunjungi saat
bersantai, seperti: Gelam
Oasis, Jambi
Paradise, Buper, Penangkaran Buaya, dan lain-lain.
Konon asal-muasal kata,” Sungai
Gelam,” adalah Sungai dan Gelam yang
berarti sungai tempat tir yang tergenang
disela-sela parit sepanjang jalan, dan Gelam
berarti Hitam.
Jadi sebagian masyarakat
mengartikan Sungai yang airnya hitam, sehingga ada satu desa
diberi nama
Desa
Parit dan ada juga tempat kediaman masyarakat
diberi nama Air hitam. Bahkan
ada juga masyarakat yang berpendapat, Sungai Gelam itu merupakan Desa yang
banyak menghasilkan kayu gelam, sehingga melekatlah
nama menjadi ,“Desa Sungai Gelam“. Desa yang memiliki air
yang hitam dan tempat penghasil kayu gelam.
Seiring
waktu Desa Sungai Gelam semakin
berkembang dan dikenal masyarakat.
Terutama setelah masuknya para imigran dari Pulau Jawa
melalui program transmigrasi yang digagas
pada masa pemerintahan Prsiden Suharto. Awalnya Desa
Sungai Gelam merupakan bagian dari Wilayah kecamatan Kumpeh Ulu. Kemudian
melakukan pemekaran menjadi kecamatan sendiri,
yaitu,” Kecamatan Sungai Gelam.”
Kecamatan
Sungai Gelam merupakan salah satu dari 11 kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Muaro
Jambi. Dengan topografi dataran, memiliki luas wilayah ± 654,51 km².
Terdiri dari 15 desa, yaitu 5 desa unit transmigrasi dan 10 desa non unit. Dengan
batas - batas wilayah sebelah utara, Kota Jambi, seblah timur Kecamatan Kumpeh
Ulu, sebelah Selatan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat Kecamatan
Mestong
Wilayah
pemerintahan Kecamatan Sungai Gelam terdiri dari 15 Desa, 44 Dusun dan 298 RT. Desa/kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Sungai Gelam adalah: Desa Petaling Jaya, Desa
Sumber Agung, Desa Ladang Panjang, Desa Talang Blido, Desa Talang Kerinci, Desa Kebon IX, Desa Sungai Gelam, Desa Parit, Desa Tangkit Baru, Desa Tangkit, Desa Mingkung Jaya, Desa Tri Mulya Jaya, Desa Mekar Jaya, Desa Gambut Jaya, dan Desa Sido Mukti.
Pusat
pemerintahan terletak di Desa Sungai
Gelam. Jarak pusat pemerintahan ke Ibukota Kabupaten ± 43 km. Jumlah penduduk tercatat
sebanyak 76.481 jiwa (2017), terdiri dari penduduk laki-laki 40.077 jiwa,
perempuan 36.404 jiwa. Sex
ratio
penduduk laki-laki dan perempun adalah 110,09 yang berarti bahwa
penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan. Dengan persebaran
penduduk 707 jiwa per km².
Sedangkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga tercatat sebesar 4 jiwa. Selama
kurun waktu antara tahun 2010 - 2017 rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun tercatat sebesar 1,3%.
Di
Kecamatan Sungai Gelam terdapat lembaga pendidikan, 31 SD/ MI dengan 6.598
siswa dan 235 guru yang berstatus PNS dan 102 berstatus honorer, tingkat SLTP/MTs,
11 gedung sekolah, 1.577 siswa dan 192 orang
guru, SMA/SMK/MA sebanyak 4 buah, 532 orang siswa dan 102 orang guru. Lembaga
kesehatan terdapat satu buah RSUD, 2
buah Puskesmas dan 9 Pustu serta 32 unit Posyandu. Sementara tenaga kesehatan
tercatat sebanyak 11 orang dokter dan 33
orang bidan.
Lembaga
agama, pelayanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan untuk kehidupan masyarakat dan
mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat kemajuan
bangsa. Kecamatan Sungai Gelam terdapat 83 Masjid dan 118 Surau/Langgar.
Perekonomian
masyarakat Sungai Gelam guna memenuhi kehidupan masyarakat, ditopang dari berbagai
sektor yaitu :
1. Sektor
tanam pangan, seperti ubi kayu, jagung, ubi jalar
dan kacang tanah.
2. Sektor
perkebunan, yang
menjadi tanaman andalan adalah kelapa
sawit yang dibagi kedalam kebun rakyat sebanyak 1.100 hektar dan untuk kebun
swasta 22.261,18 hektar dan
tanaman karet sebanyak 8.141 hektar, kakao 56 hektar, pinang 17 hektar, kelapa 120 hektar.
3. sektor
peternakan, populasi
ternakan, pada
tahun 2017 tercatat sebanyak 2.285 ekor sapi, 54 ekor kerbau dan 6.174 ekor kambing, sedangkan populasi unggas tercatat sebanyak
10.945 ekor ayam buras 325
500 ekor ayam ras pedaging dan 47 224 ekor itik.
4. Sektor industri, banyak
usaha industri
di kecamatan
Sungai Gelam pada tahun 2017 tercatat sebanyak 17 perusahaan besar/sedang dan
140 unit inustri kecil.
5. Sektor
perdagangan, dari 15 desa dan 44 dusun terdapat 4 buah pasar dan 4
minimarket. Sementara
jumlah rumah makan 10 buah, warung kopi 75 buah, toko sebanyak 500 buah
dan koperasi simpan pinjam sebanyak 5 buah.
Desa
Sungai Gelam merupakan desa
yang sangat pesat perkembangannya.
Ini bisa penulis lihat dan rasakan sendiri sejak dari 2001 sampai sekarang. Sejak awal mengajar sebagai tenaga sukwan atau guru
honorer di MTs. milik pondok pesantren
Fastabiqul Khairat
dan SMA milik
Yayasan Muhammadiyah sampai sekarang sudah 17 tahun bertugas sebagai guru PNS
di SMPN 23 Muaro Jambi. Berbagai kendala alam sudah kami hadapi. Dari
jalan yang berdebu saat musim panas, becek berlumpur saat musim hujan, sampai jatuh bangun
diperjalanan pun sudah penulis rasakan akibat jalan licin. Bahkan penulis juga
pernah tidak sampai ke sekolah
dikarenakan jalan putus, tidak
bisa dilewati kendaraan. Perjuangan dengan
berbagai macam sarana
kendaraan pun sudah pernah penulis tumpangi dari angkutan umum sampai kendaraan
pribadi, dan
kendaraan operasional perusahaan sawit, pertamina dan
sebagainya yang terpenting penulis bisa
sampai ke sekolah
pada saat pagi hari dan bisa kembali
ke rumah
saat jam sekolah usai, yang
mana jarak rumah penulis ketempat penulis bertugas sekitar 25 km. Itulah indahnya perjuangan penulis sebagai saksi mata
langsung perjuangan hidup di Sungai Gelam.
Kondidsi Jalan Poros Sungai Gelam Muarojambi Rusak Parah-jambipos-online.com
Pembangunan Jalan Poros Sungai Gelam: dinamikajambi.com
Alhamdulillah
hingga saat ini Sungai Gelam masih terus membenahi diri dalam berbagai
sektor untuk meningatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Kondisi Sungai
Gelam inilah yang menginspirasi penulis untuk menuangkan
tulisan yang berjudul “Ada Apa di Sungai Gelam”. Tujuannya agar Sungai Gelam bisa dikenal oleh
masyarakat luas dan
sekaligus memperkenalkan apa yang ada di Desa Sungai Gelam. Semoga
tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi
pembaca, khususnya buat siswa-siswi
dan tenaga pendidik di manapun
berada.