oleh Triyanto
Pembelajaran dari rumah
Mencermati berita penyebaran virus
corona yang berasaldari Kota Wuhan, Cina ke berbagai negara mengusik kenyamanan
dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik. Wabah penyakit akibat infeksi virus
corona ini akhirnya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dinyatakan sebagai Pandemi
Corona Virus Disease (COVID-19) yang artinya wabah penyakit yang meluas
diberbagai negara.
Perasaan tidak nyaman sebagai pendidik
ini cukup beralasan, karena aktifitas pembelajaran dilakukan secara tatap muka
antar warga sekolah. Interaksi pembelajaran yang melibatkan pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik ini tidak hanya sekedar tatap muka tetapi sering
juga dilakukan dengan kontak fisik.Interaksi semacan ini sangat rentan terhadap
penularan virus yang disinyalir berasal dari Kelelawar ini.
Perasaan tidak nyaman ini pada
akhirnya sedikit berkurang setelah Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19. Pokok isi Surat Edaran tersebut diantaranya
keputusan pembatalan ujian nasional (UN) tahun 2020 dan pembelajaran
dilaksanakan dalam jaringan atau pembelajaran jarak jauh. Interaksi
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan antara pendidik dengan peserta didik
dilakukan dari rumah masing-masing.
Mencermati perkembangan Pandemi
Covid-19 yang semakin meluas, berbagai Pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan
yang meliburkan sekolah. Guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran dari
rumah. Sebagai pendidik kebijakan pembelajaran dirumah cukup menantang
setidaknya sebelum melaksanakan pembelajaran harus membuat perencanaan agar
pembelajaran jarak jauh ini dapat terlaksana meskipun dihadapkan pada berbagai
kendala baik dari sisi guru, peserta didik dan keterbatasan fasilitas pendukung
pembelajaran dirumah.
Mencermati instruksi Mas Menteridan
Kebijakan Pemerintah Daerah dan Dinas terkait bahwa sekolah dilburkan dan
pembelajaran dilakukan secara jarak jauh. Menyikapi pembelajaran jarak jauh melalui sistem Dalam
Jaringan (Daring), sebagai pendidik muncul bermacam pertanyaan: Apa yang harus
dilakukan agar pembelajaran jarak jauh dapat terlaksana, bagaimana cara
melaksanakannya, bagaimana cara memberikan materi ajar, bagaimana cara
memberikan penugasan dan merespon hasil pembelajaran peserta didik, dengan
berbagai keterbatasan fasilitas pendukung implementasi pembelajaran Moda Dalam
Jaringn tersebut.
Pembelajaran tidak boleh berhenti
meski dalam kondisi kurang kondusif seperti sekarang ini. Pembelajaran harus
tetap berlangsung meskipun gambaran berbagai kendala praktik pembelajaran akan
muncul. Fasilitasatau alat seperti smartphone, laptop, komputer dan tersedianya
jaringan dan kemudahan akses internet harus dmanfaatkan untuk pembelajaran dari
rumah ini.
Tugas pokok sebagai guru/pendidik
dalam melaksanakan tugasnya diantaranya adalah membuat perencanaan yang
meliputi bagaimanan menyiapkan materi ajar, menetapkan tujuan pembelajaran,
memilih strategi atau media yang akan digunakan dalam pembelajaran;
melaksanakan pembelajaran dalam hal ini pembelajaran dilakukan dengan
pembelajaran jarak jauh; mengadakan penilaian terhadap proses pembelajaran dan
hasil belajar: instrumen apa yang harus disiapkan bagaimana cara menggunkan
instrumen yang telah dipilih; serta melakukan evaluasi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan: bagaimana cara mengetahui apakan
pembelajaran jarak jauh ini efektif dan efisien, instumen apa yang dapat
digunakan.
Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
pekan pertama dapat dilaksanakan tanpa kendala yang berarti. Interaksi menggunakan
fasilitas komunikasi melaluigroup whatsap yang beranggota pendidik dan peserta
didik dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran jarak jauh. Pertemuan pekan
berikutnya muncul kendala dalam pembelajaran jarak jauh di rumah. Lambatnya
respon akibat jaringan internet tidak stabil, peserta didik kesulitan mengakses
materi ajar dan mengirimkan tugas. Peserta didik terlambat mengirimkan tugas
melalui whatsap atau email. Guru terkendalamemberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, karena peserta didik lambat mengirimkan tugas
yang telah diberikan.
Berawal dari kendala yang terjadi,
bagaimana caranya agar pembelajaran dapat terlaksana dengan lebih efektif dan
efisien.Guru tidak perlu menghabiskanwaktu dalam merencanakan atau menyiapkan
dan share materi, memberikan respon seperti menilai dan mengembalikan hasil
kerja peserta didik. Sedikit pengetahuan dan pengalaman praktik pembelajaran melalui
Kelas Maya memaksa untuk belajar kembali
bagaimana praktik pembelajaran melalui Kelas Maya. Pembelajaran berbasis
kelas maya (kelas virtual)agar dapat digunakan pada pertemuan selanjutnya. sebagai
solusi kendala pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.
Setiap peristiwa selalu saja ada yang
dapat dipetik hikmahnya. Pandemi Covid-19 ini bisa jadi sebagai cara Tuhan menegursiapapun
sekalipun seorang Guru, bahwa sejatinya pembelajaran tidak boleh berhenti. Belajar
dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Terima kasih
Covid-19 yang tengah memberikan pembelajaran, sekarang tinggalkan kami, biarkan
kami untuk kembali mengemban tugas mulia sebagai insan pembelajar.
Palembang, 8 April 2020