GRATISAN ITU MEMANG SESUATU BANGET
Di kala Corona sedang
ramai beraksi, grup media sosial, khususnya Whatsapp
(WAG) juga turut ramai. Selain ramai dengan berbagai pemberitaan, info dan
tips terkait Covid-19 juga diramaikan dengan berseliwerannya penawaran
pemberiaan kuota gratis. Bahkan penawaran ini sudag sejak lama muncul lebih
dulu dari Covid-19, hanya ramainya memanfaatkan situasi stay at home bagi masyarakat.
Pada awalnya ketika
penawaran tersebut sampai ke kita, siapa yang tidak tertarik. Kita bisa dapat
kuota gratisan bahkan sampai 100 gb yang kalau beli di salah satu provider kita
bisa sampai ratusan ribu. Penawaran ini disampaikan oleh beberapa situs yang
sangat “berbaik” hati untuk membagikan kuota secara gratis, mulai 5, 10 sampai
100 gigabyte. Situs-situs “dermawan” itu seperti: internetgratis.quizurl.com,
freeinternet.faster4g.com, giftwhats.club/20gb, dan lain-lain. Lucunya ketika
situs ini di-klik kita akan masuk
pada situs lain yang kadang-kadang berakhiran blogspot. Ketika di-klik
kita akan ditawari untuk mengisi berbagai info, salah satunya seperti kuisioner.
Kemudian adakalanya kita diminta untuk
mengirimkan pesan tautan mereka ke beberapa grup sebagai syarat “bantuan” kuota
gratis bisa dicairkan.
Menanggapi hal ini,
tentunya sebagai orang yang berpendidikan kita harus lebih jeli dan waspada
dengan semua ini. Di era sekarang rasanya sulit menemukan perusahaan yang mau
berbuat baik membagi-bagi sesuatu tanpa tuntutan atau syarat dan ketentuan
khusus. Sekelas Telkomsel atau Indosat dan Ruang Guru saja ketika membagikan gratisan
resmi senilai 30 gb tetap ada syarat, ternyata tidak semua fitur ruang guru
bisa dibuka. Padahal judulnya untuk membantu anak-anak Indonesia belajar di
rumah. Apalagi ini situs yang tidak jelas. Rsanya teramat naif ketika kita
harus menanggapi, bahkan sampai menyebarkannya.
Teuku Farhan,
Direktur Eksekutif MIT (Masyarakat Informasi dan Teknologi), sudah lama menuturkan bahayanya kita membuka
penawaran gratisan tersebut. Dia menghimbau masyarakat pengguna gadget untuk tidak meng-klik link dalam pesan tersbut. Menurutnya
kalau kita mengklik link tersebut, maka hp kita berpotensi disadap, dimasukan
virus secara diam-diam, bahkan data akun dan riwayat penggunaan internet kita
juga bisa ditelusuri. Efeknya akan terjadi pada jangka panjang. (https://aceh.tribunnews.com/,
9/7/2017).
Sudah saatnya kita
sedikit melek literasi dan melek teknologi. Jangan mudah terpancing dengan segala yang
berbau gratisan. Kalau meminjam jargonnya Syahrini, yang namanya gratisan memang
sesuatu banget. Mudah membuat kita ngiler, tapi mudah pula membuat kita tergelincir.
Tips untuk mencegah kita agar tidak tergelincir dan mudah terayu dengan hal-hal
gratisan yang bisa membahayakan, ya hati-hati dan tanamkan dalam diri, “Mana
ada perusahaan mau rugi, orang berusaha itu pasti ingin untung, minimal tidak
rugi”. Kalaupun dia ngasih gratisan
pasti ada maunya atau ada maksud tertentu. Perusahaan itu lembaga ekonomi bukan
lembaga sosial. Semoga bermanfaat. (EC)