Oleh EDDY SOESANTO
MTsN 2 Pamekasan-Jawa Timur
Tak pernah terbayangkan ternyata sakit stroke bisa menimpa siapa saja termaksuk saya seorang guru. Sroke otak sebelah kiri yang berakibat dengan tidak berfusinya tangan dan kaki sebelah kanan. pada mulanya saat sakit ini terasa sangat berat karena kaki dan tangan sebelah kanan tidak bisa berfungsi secara normal. Bagaimana caranya mengajar kepada para siswa kalau kondisi seperti saat itu.
Alhamdulillah setelah tiga bulan, dengan medis satu persatu sakit stroke tersebut bisa diatasi dengan cara rajin kontrol ke dokter dan melakukan fisioterapi, terutama di rumah. dengan didampingi oleh seorang terapis fungsi kaki dan tangan mulai membaik.
Permasalahan yang muncul bagaimana membuat media pembelajaran dengan kondisi stroke seperti ini. Karena tuntutan guru yang proefesional harus bisa menarik siswa untuk belajar. setelah buka-buka Google akhirnya ada aplikasi yang bisa membantu tugas saya sebagai seorang guru yaitu “Google drive” yang di dalamnya ada aplikasi dekte atau “voice”.
dengan aplikasi ini saya bisa menulis walau tanpa menggunakan tangan karena jari tangan belum sepenuhnya berfungsi dengan baik. padahal Tunjutan mengajar harus dilakukan demi lancarnya KBM dan tuntasnya materi.
Akhirnya saya bisa membuat Materi presentasi dengan PowerPoint yang ada di Google Drive. Akhirnya sekarang saya tetap bisa mengajar di depan kelas walau kondisi tidak sama seperti dulu lagi.
Usaha yang lain yang harus saya lakukan adalah bagaimana membuat materi presentasi power pnt mejadi menarik bagi siswa ? Akhirnya dapat di facebook ada yang menjual power point yang tinggal mengisi materi dengan cara templete. Akhirnya bisa juga membuat materi pembelajaran dengan power point.
Bagaimana cara mengumpulkan materi pengajaran ? Materi pelajaran tersedia dalam bentuk pdf, seperti buku paket untuk guru dan siswa. Saya convert ke dalam bentuk word dari pdf, sehingga materi yang dibutuhkan tinggal di copy paste. Materi dalam bentuk lain seperti LKS dan sumber lainnya, saya foto copy dualu, di rubah dalam bentuk pdf, baru di convert dalam bentuk words.
Apalagi situasi yang menuntut guru untuk mengajar secara online karena wabah epidemi Corona. Terus terang kondisi ini sangat bantu saya karena secara fisik mengajar di depekan kelas membutuhkan stamina yang kuat. tetapi kadang-kadang terasa rindu juga bertatap muka dengan siswa dan juga sama teman guru.
Sekarang tidak ada lagi alasan tidak mengajar, karena masalah yang ditimbulkan dari kekurangan fisik bisa diatasi dengan kemajuan tekhnologi yang beraneka ragam saat ini. Sehingga alhamdulillah stres dan minder mulai hilang dari pribadi saya.
Semoga pengalaman ini bisa jadi motivasi bagi bapak/ibu guru lainnya dalam mengarungi kehidupan, terutama saat sakit.