Bandung.
Socius (8/9). “Fenomena masalah kependudukan harus disikapi bersama. Dalam hal
ini guru memiliki peran yang sangat strategis untuk ikut mengatasi masalah
kependudukan. Posisinya sebagai pendidik dan pengajar berperan besar dalam
penyiapan remaja atau siswa sebagai penerus keluarga,” demikian disampaikan
Drs. Kusmana dalam sambutannya saat membuka webinar “Sosialisasi RPP, LKS dan Instrumen
Penilaian Model Penerapan Pendidikan Kependukan Jalur formal di Sekolah Siaga
Kependudukan (SSK) tingkat SMP Provinsi Jawa Barat” melalui aplikasi zoom
meeting, Senin (7/9).
Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat ini menyampaikan bahwa SSK merupakan salah
satu ikhtiar dalam mengatasi masalah kependudukan. Menurut lelaki ramah yang
akrab dipanggil Ayah Uung di kalangan BKKBN ini Jawa Barat merupakan provinsi
dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia dengan laju pertumbuhan penduduk
yang tergolong tinggi, yaitu 1,39% per tahun. Hal ini bila tidak segera diatasi
bukan mustahil akan menimbulkan masalah besar di kemudian hari.
“Dengan
adanya kebersamaan dan kesamaan gerak dari semua pihak yang dilandasi semangat silih
asah, silih asih dan silih asuh serta silih wangikeun masalah
kependudukan di Jawa Barat akan dapat teratasi,” tandas mantan Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat ini.
Hal
sama disampaiakannya juga pada saat sesi kedua webinar pada Selasa, (8/9) tadi.
Webinar
yang terlaksana hasil kerjasama BKKBN Jawa Barat dengan FKGIPS PGRI Jawa Barat ini
diikuti oleh lebih dari 340 guru IPS di Jawa Barat yang berasal dari 27
Kab/kota di Jabar. Selain itu hadir pula perwakilan dari OPD KB kab/Kota, PLKB Kab/Kota,
unsur dinas pendidikan Kab/Kota dan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat. Webinar
dibagi dua sesi, yaitu Senin (7/9) diikuti 14 kab/kota dan Selasa (8/9) diikuti
13 kab/kota yang ada di Jawa Barat.
Dalam
acara yang dipandu oleh Enang Cuhendi selaku Ketua PW FKGIPS PGRI Jawa Barat yang
juga guru IPS SMPN 3 Limbangan, Kab. Garut ini tampil sebagai nara sumber
antara lain, Sopyan Zakaria dari BKKBN pusat, Yanto Surya Hadiyanto guru IPS
SMPN 1 Cisolok Kab. Sukabumi dan Isep Suherman, guru IPS SMPN 2 Kadudampit Kab.
Sukabumi.
Sopyan
Zakaria yang tampil mewakili Plt. Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan
BKKBN Pusat yang berhalangan hadir menyampaikan materi tentang kebijakan dan
strategi pengembangan pendidikan kependudukan jalur formal tingkat SMP dan SMA.
Salah satu kebijakan untuk mengatsi masalah kependudukan di jalur formal, yaitu
dikembangkannya program Sekolah Siaga Kependudukan. Harapannya dengan adanya SSK
ini akan memberi pemahaman lebih kepada peserta didik tentang upaya mengatasi
masalah kependudukan sejak dini.
Yanto Surya Hadiyanto, S.Pd. M.Si.
Yanto
Surya Hadiyanto menyampaikan materi tentang RPP dan LKS Pendidikan Kependudukan
tingkat SMP. Ketua Pengda FKGIPS Kab. Sukabumi yang juga Instruktur SSK ini menekankan
pentingnya menyisipkan materi kependudukan dalam pembelajaran IPS. Menurutnya materi
kependudukan bisa disisipkan dalam setiap materi IPS, bahkan pada mata pelajaran
lain. Yang paling pokok dilakukan adalah menumbuhkan insight dalam diri peserta
didik. Keterlibatan langsung siswa bisa didapat dengan melibatkan langsung
peserta didik dalam proses pembelajaran. Untuk belajar dari pengalaman ini model
pembelajaran berbasis project (Project based learning) dirasa paling
tepat.
Sedangkan
Isep Suryaman menekankan pentingnya improvisasi guru dalam melakukan penilaian.
Semua sistem penilaian pembelajaran yang saat ini berlaku tetap bisa dipergunkan,
hanya untuk kepentingan materi kependudukan ini titik tekannya lebih pada sikap
dan keterampilan peserta didik.
Mengakhiri
sesi webinar, baik Yanto maupun Isep keduanya sepakat bahwa untuk menyisipkan
materi kependudukan tidak perlu menunggu sekolah berstatus SSK. Sebagai
tanggung jawab moral setiap guru IPS bisa berperan secara mandiri menyisipkan
materi kependudukan dalam proses pembelajaran. Harapannya mudah-mudahan dengan
peran aktif guru ini ada pemahaman dan kesadaran dalam diri peserta didik
tentang perubahan mindset masalah kependudukan. (Enang Cuhendi-Socius)